Demikian disampaikan Koordinator Advokasi Uchok Sky Khadafi dalam bincang dengan wartawan di Cikini, Jakarta, Minggu (16/9/2012).
"Ini perjalanan dinasnya, jadi Rp 21 triliun, itu terlalu mewah dan serakah buat PNS itu. Sebetulnya Rp 21 triliun itu bisa dihemat, kita bisa hitung-hitung itu bisa Rp 10 triliun," ungkapnya.
Menurut Uchok, biaya Rp 21 triliun terlalu besar karena banyaknya acara seminar dan workshop yang sebetulnya tidak membutuhkan jumlah rombongan yang terlalu banyak. Pasalnya, di era digital ini, segala sesuatunya bisa dijelaskan melalui fasilitas internet.
"Terlalu banyak rombongan dinas, terlalu banyak seminar, workshop yang kadang-kadang tidak penting, hanya sosialisasi UU, pakai dikumpulin se-Indonesia, padahal kita bisa pakai surat keterangan, teleconference, internet, tidak usah pakai kumpul-kumpul lah malah tidak efektif," tegasnya.
Uchok menambahkan anggaran yang dapat dihemat dari biaya perjalanan dinas ini, yaitu sekitar Rp 11 triliun, bisa dialihkan untuk membiayai biaya kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) tahun depan sebesar 15 persen yang dibebankan kepada rakyat.
"Itu bisa dialihkan ke kenaikan TDL, kenaikan TDL itu kan 15 persen, kalau 15 persen itu kira Rp 15-16 triliun, kalau dialihkan ke sana lebih baik karena kalau Rp 21 triliun itu untuk perjalanan dinas itu hanya PNS yang menikmati, kalau Rp 15-16 triliun itu semua rakyat yang menikmati, itu keadilan dan distribusi yang baik," tandasnya.
(nia/dru)
Anda sedang membaca artikel tentang
FITRA: Biaya Perjalanan Dinas PNS Rp 21 Triliun Terlalu Serakah!
Dengan url
http://aloeveraanditsbenefits.blogspot.com/2012/09/fitra-biaya-perjalanan-dinas-pns-rp-21.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
FITRA: Biaya Perjalanan Dinas PNS Rp 21 Triliun Terlalu Serakah!
namun jangan lupa untuk meletakkan link
FITRA: Biaya Perjalanan Dinas PNS Rp 21 Triliun Terlalu Serakah!
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment