Pemerintah Nombok Rp 16 T Untuk Tambah Jatah BBM Subsidi

Written By Unknown on Wednesday, September 19, 2012 | 7:00 AM

Jakarta - Jatah atau kuota BBM subsidi 40 juta kiloliter (KL) di tahun ini sudah hampir habis, pemerintah meminta tambahan 4 juta KL. Dana yang akan ditambah Rp 15 triliun-Rp 16 triliun.

Pemerintah takut jatah BBM subsidi habis dan langka, meskipun selama ini Kementerian ESDM menyatakan 77% alokasi BBM subsidi jatuh ke tangan yang salah, yaitu orang-orang kaya dan industri yang tidak berhak disubsidi. Pemerintah beralasan subsidi BBM tetap diperlukan untuk masyarakat miskin, padahal BBM subsidi justru dinikmati yang tak berhak.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan, tambahan kuota BBM subsidi 4 juta KL ini akan dilanjutkan pembahasan tambahan anggarannya di Badan Anggaran DPR. Tambahan anggaran untuk memenuhi kuota BBM tersebut diperkirakan Rp 15-16 triliun.

"Kalau nanti di Banggar dibicarakan, ini akan membuat anggaran tambahan Rp 15-16 triliun," ujar Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (19/9/2012).

Namun, Agus Marto menyatakan untuk pembayaran tambahan kuota tersebut baru akan dilakukan pemerintah setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tuntas mengauditnya.

"Dan kalau itu mau dibayarkan tentu harus sudah selesai dulu diaudit BPK," ujarnya.

Menurut Agus Marto, pembayaran tambahan kuota BBM sebesar 4 juta KL ini akan dimasukan dalam APBN 2013 atau APBNP 2013.

"Jadi kemungkinan itu harus dimasukan dalam anggaran 2013 atau APBNP 2013, baru bisa dibayarkan. Tetapi jumlahnya kalau bisa jangan 4 juta kiloliter, karena selalu akan meningkat kebutuhannya," ujar Agus Marto.

Lewat tambahan kuota tersebut, maka anggaran subsidi BBM di 2012 meningkat dari Rp 137 triliun menjadi Rp 219 triliun. Menurut Agus Marto, angka tersebut membebani APBN.

Dalam APBN-P 2012 juga disetujui soal subsidi energi Rp 225 triliun dengan rincian subsidi BBM Rp 137 triliun, subsidi listrik Rp 65 triliun, dan cadangan risiko fiskal energi Rp 23 triliun.

Hari ini, Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto mengatakan, subsidi BBM tidak tepat lagi. Harga seliter BBM subsidi yang lebih murah dari 1 botol air mineral, sudah tidak masuk akal.

Menurut Suryo, subsidi energi (BBM dan listrik) yang mencapai hampir Rp 300 triliun dinilai terlalu besar, dan habis hanya untuk dibakar.

"Bayangkan kalau Rp 300 triliun tersebut dialihkan ke infrastruktur dan pendidikan. Banyak yang merasakan dampaknya, seperti pembangunan infrastruktur efeknya akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan geliat ekonomi, dan pengusaha pastinya akan memanfaatkannya juga. Bandingkan dengan subsidi BBM dan listrik saat ini, ya yang menikmati kita-kita ini (pengusaha) dan orang mampu," paparnya.

Sebelumnya, menurut laporan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas), seringkali terjadi penyelundupan BBM subsidi yang jumlahnya lumayan. Terakhir, ada sekitar 1.700 KL BBM subsidi diduga yang diselundupkan di Kalimantan. Bahkan ada juga oknum aparat keamanan yang juga membekingi BBM subsidi untuk diselundupkan ke industri.

Bahkan Menteri ESDM Jero Wacik mengakui, selama ini penyelundupan BBM subsidi makin banyak karena harga BBM subsidi yang terlalu murah yaitu Rp 4.500 per liter dibandingkan BBM non subsidi sekitar Rp 9.700 per liter.

Jero Wacik tak menampik adanya penyelundupan BBM subsidi. Bahkan menurut Jero, aksi penyelundupan BBM subsidi makin banyak walaupun sudah banyak yang tertangkap. Hal ini salah satunya disebabkan oleh makin lebarnya perbedaan harga antara BBM subsidi dengan BBM non subsidi.

"Kita sudah tangkap mereka, tapi yang menyelundup makin banyak lagi, semakin banyak akal-akalan mereka", kata Jero.

(nia/dnl)


Anda sedang membaca artikel tentang

Pemerintah Nombok Rp 16 T Untuk Tambah Jatah BBM Subsidi

Dengan url

http://aloeveraanditsbenefits.blogspot.com/2012/09/pemerintah-nombok-rp-16-t-untuk-tambah.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pemerintah Nombok Rp 16 T Untuk Tambah Jatah BBM Subsidi

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pemerintah Nombok Rp 16 T Untuk Tambah Jatah BBM Subsidi

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger